Translate

Rabu, 08 April 2015

SEISMOGRAF



Pengertian

Menurut Giancoli (2001 : 78) menyatakan : “Secara umum seismograf adalah alat atau sensor getaran, yang biasa digunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah”. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.

Sebuah seismograf dapat mencatat gempa berbentuk vertical dan gempa berbentuk horizontal. Ketika terjadi gempa, getaran yang terekam adalah gelombang primer, karena kecepatan rambatnya paling tinggi, lalu diikuti oleh rekaman gelombang sekunder yang memiliki kecepatan rambat lebih rendah dari gelombang primer. Gelombang permukaan datangnya paling akhir karena memiliki kecepatan rambat paling rendah. Seismograf mencatat semua getaran dan kecepatan rambat gempa bumi dalam bentuk seismogram. Alat ini sangat sensitif terhadap gelombang seismik yang ditimbulkan karena gempa bumi, ledakan nuklir dan sumber gelombang seismik lainnya.

Ada beberapa skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Skala Mercalli, Omori, Cancani, dan skala Richter, namun skala Richter adalah yang paling popular untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang disebut dengan magnitude (M). Berdasarkan skala-skala ini orang dapat mengenali kekuatan gempa yang pada akhirnya berguna untuk mengantisipasi seperti desain konstruksi bangunan dan jalan raya.

Fungsi
Pada seismograf terdapat dua bagian, yaitu bagian horizontal dan vertikal, fungsi keduanya adalah sebagai berikut :

1. Seismograf  Horizontal
Seismograf horizontal  berfungsi untuk mencatat getaran bumi pada arah mendatar. Pada Seismograf  horizontal, massa stasioner digantung dengan sebuah tali. Dibagian bawah terdapat jarum yang ujungnya menyentuh roll pita, yang selalu berputar searah jarum jam. Tiang penompang roll pita terpancang pada tanah. Pada waktu terjadi gempa, roll pita bergetar, sedang massa stasioner dan jarum jam tetap. Maka terbentuklah goresan pada roll pita tersebut yang disebut seismogram.

 2.  Seismograf Vertikal
Seismograf Vertikal berfungsi untuk mencatat getaran gempa vertikal. Massa Stasioner pada Seismograf vertikal ditahan oleh sebuah pegas (P) dan sebuah tangkai berengsel. Ujung massa stasioner yang berjarum disentuhkan pada roll pita yang selalu bergerak searah jarum jam. Jika terjadi  getaran gempa, maka roll pita akan bergerak sehingga akan terbentuk seismogram pada roll pita tersebut.

Dengan menggunakan alat pengukur gempa, seismograf vertikal dan seismograf horizontal gempa yang terjadi baik gempa vertikal maupun gempa horizontal akan tercatat dan terdeteksi. Untuk mengetahui keakuratan data gempa yang diperoleh, maka lebih baik jika pada sebuah stasion BMG di pasang 3 alat pengukur gempa atau Seismograf. Yaitu 2 pasang seismograf  Horizontal yang dipasang arah utara-selatan dan arah timur–barat, serta satu seismograf  Vertikal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dari arah mana getaran gempa terjadi.


Jenis Seismograf Berdasarkan Pembacaan Sklar
Berdasarkan cara pembacaan data, sesmograf terdiri atas 2 yaitu :

1.  Seismograf Manual (mekanikal)
Jenis gerakan mekanikal dapat mendeteksi baik gerakan vertikal maupun gerakan horizontal tergantung dari pendular yang digunakan apakah vertikal atau horizontal.

Pada komponen horizontal utara-selatan, arah gempa yang dicatat adalah arah gempa pada posisi utara atau selatan sedangkan pada komponen horizontal timur-barat, arah gempa yang dicatat adalah arah gempa pada posisi timur atau barat, dan pada komponen vertikal arah gempa yang dicatat adalah arah gempa dilatasi atau kompresi.

2.  Seismograf Digital (elektromagnetik)

Seismograf modern menggunakan elektromagnetik seismographer untuk memindahkan  volatilitas sistem kawat tarik ke suatu daerah magnetis. Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan getaran kemudian dideteksi melalui  spelgavanometer. Selain itu, seismograf digital modern menambahkan komponen keempat yaitu layar, "user-friendly", dan cepat transfer data.





Komponen-Komponen Seismograf

Menurut Olivia N. Harahap (1994:93) : “Seismograf adalah sebuah alat elektronika yang berfungsi sebagai pencatat gempa bumi. Dalam sebuah seismograf terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebuah sensor, amplifier dan pengkondisi sinyal, ADC, Time System, Rekorder, dan tentunya power supply. Gabungan antara amplifier dan pengkondisi sinyal, ADC, dan time system biasa disebut dengan Digitizer”.
1.      Sensor
Sensor untuk sebuah Seismograph disebut Seismometer. Seismometer diartiakan sebuah sensor yang menangkap gelombang seismik yang berbentuk besaran fisik. Bentuk output dari seismometer adalah tegangan listrik. Seismometer sendri terbagi dua jenis yaitu Short Period dan Broadband.

2.      Amplyfier / Pengkondisi sinyal
Output dari seismometer yang berupa tegangan tersebut merupakan input dari bagian ini. Seperti namanya Amplyfier, berfungsi sebagai penguat tegangan dari seismometer. Sebab tegangan yang dihasilkan oleh seismometer belum dapat diolah secara langsung oleh ADC, Jadi perlu dikuatkan dan dipilih (difilter) oleh pengkondisi sinyal. Hasil dari bagian Amplyfier dan Pengkondisi Sinyal inilah yang menjadi input bagi ADC.

3.   ADC
ADC atau Analog to Digital Converter adalah sebuah bagian yang berfungsi sebagai perubah dari sinyal analog, berupa tegangan listrik yang dikeluarkan oleh pengkondisi sinyal menjadi sebuah bentuk digital. Bentuk digital inilah nantinya yang akan diproses menjadi sebuah informasi. Digitizer juga diintegrasikan dengan sebuah logger sebagai media penyimpan data. Sehingga data tersebut tidak hilang dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu.

4.   Time System
Time System atau sistem pewaktu dalam sebuah Seismograf sangat penting sebagai penyedia informasi waktu dari parameter gempa bumi. Sistem pewaktu dapat diperoleh dari sebuah RTC (Real Time Clock), biasanya berupa IC, dan sebuah GPS (Global Position system). Pada masa sekarang ini RTC dan GPS keduanya dibutuhkan dalam seismograf untuk saling melengkapi.

5.    Recorder
Recorder di dalam sebuah seismograf berfungsi sebagai pencatat atau perekam untuk selanjutnya di lakukan analisa lanjutan. Sudah jamak di sini bahwa recorder berupa sebuah PC atau laptop. Selain sebagai recorder, peran PC bisa juga sebagai data logger dan juga analisis data. Hal tersebut dimungkinkan karena dilengkapi dengan software analisa. 

6.   Power Supply
Sebuah alat elektronika tidak dapat bekerja tanpa diberi power supply. Power supply yang digunakan adalah tegangan DC atau searah. Untuk sebuah seismograf tegangan dari sumber
masuk ke digitizer untuk selanjutnya didistribusikan ke semua bagian. 

Klasifikasi Besaran Gempa
Besaran (magnnitudo) gempa yang didasarkan pada amplitude gelombang tektonik dicatat oleh seismograf dengan menggunakan skala ritcher. Selain itu, ada massa yang bebas sari getaran gempa yang disebut massa stasioner. Cara kerjanya : apabila pada massa stasioner tadi dipasang pena tajam dan ujung pena itu disinggungkan pada benda lain yang dipancangkan di tanah, maka pada saat bumi bergetar, akan terjadi goresan antara massastasioner dan benda tersebut. Goresan tersebut merupakan wujud dari gambaran getaran bumi. Dari goresan-goresan itu para ahli dapat membaca tekanann dan frekuensi suatu gempa.

Skala
Ciri-ciri
2,0 – 3,4
3,5 – 4,2
4,3 – 4,8
4,9 – 5,4
5,5 – 6,1
6,2 – 6,9
7,0 – 7,3
7,4 – 7,9
        ≥ 8,0
Tidak terasa, tapi terekam seismograf
Hanya terasa oleh beberapa orang
Terasa oleh banyak orang
Terasa oleh senua orang
Sedikit merusakkan bangunan
Merusak bangunan
Rel kereta api bengkok
Kerusakan hebat
Kerusakan luar biasa
 

Cara Menghitung Kekuatam Gempa
1. Dengan menggunakan hasil pencatatan seismograf, yang satu seismograf vertical, satu seismograf horizontal yang berarah utara-selatan, dan satu lagi seismograf horizontal yang berarah timur-barat. Dengan tiga seismograf aini akan ditemukan letak episentrum.
2. Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak dlam satu homoseista. Ketiga tempat yang terletak dalam satu homoseista itu dihubungkan, kemudian ditarik garis sumbu pada garis yang menghubungkann tempat-tempat pencatatan.
3. Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat jarak episentrum. Cara ini dicari dengan rumus Laska, yaitu:
                                      



  
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar